Bagaimana Kisah #suksesmu
Berawal dari keinginan mencari pembeda antara gitar handmade yang satu dengan lainnya malah mengantarkan Guruh Sabdo Nugroho menjadi salah satu produsen gitar terbaik di Indonesia. Berbeda dengan produk lain, gitar buatan pria kelahiran Jakarta 18 Maret 1986 itu memiliki sentuhan khas Indonesia, yakni batik.
Mulai melakukan riset dan pengembangan pada 2011, baru selang dua tahun kemudian Guruh akhirnya mantap melepaskan gitar buatannya ke masyarakat. ”Saya tidak mau setengah-setengah. Setelah yakin bahwa produk ini memang berkualitas, ya baru saya lempar ke pasar,” katanya.
Pemakaian unsur batik menurut Guruh tidak lepas dari status batik sendiri yang merupakan kekayaan dunia asli nusantara. ”Kebetulan saya juga memang tinggal di sentra batik Laweyan,” jelasnya. Karena itu, untuk produknya, Guruh memberi nama Batiksoul.
Respon masyarakat sangat bagus. Terutama dari kalangan internasional. Hal itu terbukti saat Guruh mengikuti pameran-pameran di luar negeri. Bahkan, terbaru, gitar buatannya sampai dijadikan koleksi salah satu museum seni di Moskow, Rusia.
Untuk proses pembuatan sendiri, karena membutuhkan tingkat detail yang tinggi, satu gitar bisa membutuhkan waktu tiga minggu sampai dua bulan. Tergantung tingkat kerumitan.
Saat Diplomat Success Challenge (DSC) edisi 2015 digelar, Guruh sempat ikut mendaftarkan produknya. Dia menganggap DSC adalah salah satu kompetisi kewirausahaan yang profesional dan mensupport entrepreneur muda. ”Sayang saya hanya lolos di tahap audisi regional saja,” jelasnya.
Diinisiasi Wismilak Foundation, DSC merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha sembari memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Tak tanggung-tanggung total hibah modal usaha yang disiapkan Diplomat Success Challenge 2018 bagi para pemenang adalah sebesar Rp 2 miliar.
Bahkan, tidak hanya menyediakan modal usaha saja, kompetisi yang konsisten berjalan rutin setiap tahun sejak 2010 itu juga memberikan mentoring dan networking bagi para finalisnya.
Rencananya tahun ini Guruh akan membuat second line produknya yang lebih massal. ”Nanti kalau sudah jadi, akan saya ikutkan DSC lagi,” katanya.
Pangsa pasar mayoritas datang dari pasar ekspor, baik Asia Tenggara maupun kawasan Eropa. Informasi produk dapat dilihat di www.batikguitar.com atau di Instagram @batikguitar.
Selalu mencari nilai tambah dari produk yang dibuat menjadi kunci sukses Guruh. Kalau kamu, apa kunci #suksesmu?