Risiko selalu muncul di balik pilihan-pilihan yang kita ambil selama menjalani bisnis. Sebagai manusia, rasa takut yang muncul untuk menghadapinya merupakan hal wajar. Namun seorang pengusaha perlu memiliki strategi khusus guna menghadapinya.
Hal ini dikarenakan dunia entrepreneurship dipenuhi dengan banyak risiko. Maka sudah sepatutnya seorang entrepreneur melatih dirinya agar terbisa dengan situasi seperti itu.
Seiring bertambahnya pengalaman, bahkan tak menutup kemungkinan nantinya Sobat bisa mengambil pelajaran berharga dari risiko yang dihadapi. Di bawah ini Sobat bisa mempelajari cara-cara mengasah naluri bisnis terutama untuk menghadapi situasi berisiko.
1. Mulai melatih diri
Kemampuan diri dalam menghadapi risiko tak ubahanya seperti skill lainnya yang juga perlu diasah. Untuk memulainya, cobalah pasang target-target kecil yang mengharuskan Sobat keluar dari zona nyaman. Salah satu kunci agar berhasil mencapainya ialah fokus dalam menggapainya.
2. Rasa takut tak membawa manfaat
Mengambil risiko memang bukanlah hal mudah. Namun, Sobat juga perlu ingat bahwa rasa takut tak akan membawa keuntungan apa-apa untuk bisnis yang dijalani. Jadi, tak perlu membebani diri dengan rasa takut berlebih. Kita selalu bisa mengambil pelajaran berharga dari sebuah pengalaman.
3. Lebih membuka pikiran
Berkaitan dengan poin sebelumya, Sobat perlu memperluas persepktif tentang bisnis. Sebagai contoh, katakanlah Sobat memasang target mendapatkan keuntungan Rp50 juta setelah meluncurkan produk baru. Walau sebenarnya belum jaminan produknya bisa laku di pasaran.
Ada baiknya Sobat menambah target dengan “mempelajari cara sukses meluncurkan produk agar bisa diterima oleh pasar.” Dengan begitu Sobat tetap bisa mengejar revenue Rp50 juta sekaligus mempelajari hal lain yang tak kalah bernilai.
4. Memperdalam pengetahuan bisnis
Dengan pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai bisnis yang dijalani, Sobat berpeluang untuk menekan risiko. Untuk mencapai level ini tak ada cara lain selain terus belajar mengenai industri yang digeluti.
5. Mencari tim yang punya pemikiran sejalan
Pekerjaan seberat apapun akan terasa lebih ringan jika dikerjakan bersama-sama dengan tim. Terlebih setiap individunya juga merupakan risk taker. Mereka yang memiliki pemikiran sejalan dengan Sobat akan selalu memberikan dukungan untuk selalu mengambil kesempatan.
6. Melakukan riset sebelum ambil risiko
Kebanyakan risiko dalam berbisnis sebenarnya bisa dikalkulasi. Modalnya adalah mempelajari segala aspek dari situasi yang dihadapi. Jika memang risikonya mustahil ditanggung, maka sah-sah saja untuk tak mengambil “tantangannya”. Kebiasaan buruk yang perlu ditinggalkan ialah takut mengambil risiko hanya berdasarkan asumsi semata.
Pada akhirnya Sobat juga perlu selalu menantang diri untuk mengambil berbagai kesempatan bisnis. Karena bisa jadi risiko yang ada di baliknya merupakan kesuksesan yang salama ini Sobat incar. Sekarang, beranikah Sobat mengambil risiko di depan mata?